Thursday, February 12, 2009

Caleg Mendadak Seleb atau Seleb Mendadak Caleg?


Beberapa bulan trakhir ini perjalananku pulang-pergi ke kantor sepanjang 15KM jadi beda. Jalanan berwarna-warni penuh dgn poster dan baliho memusingkan dan menyakitkan mata dengan warna mencolok dan ukuran variatif mulai dr uk.A4 mpe yg super duper extra besar. Mostly, berisi foto orang2 gak jelas yg mencoba mempopulerkan diri dgn mengotori jalanan kota.

Hey, what such advertisement is that?

Mungkin kalian smua uda paham itu merupakan bentuk kampanya para caleg yg mencoba peruntungan untuk bs duduk di kursi panas anggota dewan, dr tingkat kota-RI. Latar belakang pendidikan dan pekerjaan para caleg itu pun variatif. Ada yg memang politikus beneran, pengusaha, karyawan, PNS yg berubah haluan, aktivis, pengangguran yg mengadu nasib sampai selebriti terkenal pun tak ketinggalan ikut meramaikan percaturan politik sebagai calon legislator. Sekarang coba bayangin, kalo semua caleg dari 38 partai peserta pemilu 2009 yg berjumlah 11.868 orang membuat reklame serupa? APA KATA DUNIA???




tuh kan, jalan jadi semrawut.... cape deh....

Di saat pemerintah kota berupaya menegakkan regulasi yg mengatur reklame di tempat umum demi terciptanya kota yg bersih dan rapi, mereka, para caleg yg belum tentu pinter itu berebutan space untuk memajang foto terbaik mereka (yg menurutku tidak photogenic sama skali). Dan coba perhatikan, kebanyakan mereka hanya memajang nama & foto gede2 tanpa menambahkan apa yg menjadi visi dan misi mereka sebagai wakil rakyat kelak. Lha, emangnya rakyat disuruh milih hanya berdasarkan kegantengan, kecantikan dan ketenaran thok? Yang bener aja....

Sebenarnya mereka sadar nggak si kalo perbuatannya itu merugikan. Jalan jd sempit & penuh sesak, belum lagi kalo pas musim hujan gini bisa saja baliho2 raksasa itu jatuh tertiup angin kencang & menimpa para pengendara motor kayak aku. Tuh kan? Belum jadi anggota dewan aja uda nyusahin, gimana nanti?

Lagian, menurut survey, masyarakat toh gak terlalu peduli dgn reklame2 itu. Mereka uda terlalu pusing mikirin hari ini mau ngantri minyak tanah & LPG dimana. So, gak ada waktu lah bwt mikirin caleg2 yg jd seleb dadakan di jalan itu.

Jadi, menurutku sebaiknya mereka, para caleg itu, ngumpulin duitnya bwt bantu korban bencana ato program sembako murah daripada habis bwt reklame2 gak jelas.

Wait, masih ada pihak2 yg diuntungkan disini. Siapa? Tentu saja perusahaan advertising, offset, tukang sablon dsb.

Anyway, subway n busway....

Aku tetep optimis kok (biarpun sedikit apatis sebenernya) kalo mereka (caleg) memiliki tujuan mulia dibalik pencalonannya, demi masa depan bangsa yg lebih baik tentunya. Semoga mereka yg bener2 tulus lolos dlm pertarungan April mendatang & bwt mereka yg hanya memanfaatkan moment untuk mendapat dana kampanye dr KPU semoga lolos juga menjadi orang yg bertobat.


PS: Skali lagi ini hanya aspirasi seorang warga yg gk begitu paham dunia politik tp sok pintar. So, bagi yg merasa tersinggung dgn tulisan ini harap jgn tersinggung apalagi dendam.





Salam hangat (sehangat kopi yg sedang saya minum skarang)

1 comment:

  1. rame2 kampanye ada di mana2, termasuk lumbung padi jabar. kota karawang jadi semrawut oleh reklame caleg. sekarang banyak yang sdh sobek dan berantakan. baru pasang foto diri saja sdh mengganggu ruang publik, bgmn bisa bicara akan membela kepentingan rakyat ya?

    ReplyDelete