Monday, April 13, 2009

Foto dari Masa ke Masa

Photograph, what do you think about when hearing this word???

Kehidupan kita memang tidak pernah terlepas dari yang namanya "foto". Ya, foto memang bisa bercerita apa saja, foto merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah manusia. Coba ingat kembali, berapa banyak foto yg sudah kita buat. Yang bukan seorang fotografer pun pasti menjawab "tak terhitung" krn saking banyaknya.

Foto menempel dimana-mana, dipajang disetiap sudut. Di dinding ruang tamu dgn pigura berukir nan indah, di dinding kamar tidur, di meja kantor, di dompet, di buku rapor sekolah, di kartu2 (KTP, KTM, kartu pelajar, SIM, dll), di poster dan billboard. Dan sekarang foto2 bertebaran di dunia maya; website, blog, dan terutama di situs pertemanan seperti friendster dan facebook.

pas foto untuk keperluan formal
Foto = Perjalanan hidup

Foto mewakili tiap sketsa hidup. Daftar sekolah pake foto, ngelamar kerja pake foto, bikin SIM dan KTP juga pake foto. Hampir setiap babak perjalanan hidup pun diabadikan melalui foto. Bayi baru lahir difoto orang tuanya, ulang tahun, masa2 sekolah dikenang lewat foto, gila2an bersama teman2 (kok jd kayak lagunya cangcuters yak?) juga difoto. Ketika wisuda, tunangan, menikah, tujuh bulanan bahkan pemakaman sebagai akhir babak kehidupan pun tak luput dari jepretan foto.


from baby to adult
Jaman dulu, taon 60-70an kakek-nenek kita menganggap foto sebagai barang yg mahal dan tak jamak. Jarang sekali mereka berfoto kalau bukan untuk keperluan yg amat sangat penting. Giliran era 80an, bapak-ibu kita mulai suka difoto. Biasanya sih mereka bikin foto keluarga atau foto gaya di Still Photo Studio yang backgroundnya gambar pemandangan. Atau, mereka bikin foto di tempat2 rekreasi. Tapi gayanya ya gitu2 aja, standard abis. Berdiri tegak tak bergeming dan tanpa expresi kayak British Red Coat atau duduk setengah jongkok buat yg cowok dan tangan diblakang leher menyilah rambut yg dirembyak (terurai) buat yg cewek. Bener gak si?



foto-foto jadul
Foto narsis

Jaman berganti, foto pun ikut berevolusi. Apalagi ditambah dengan kemajuan teknologi yg memungkinkan semua orang berfoto-foto ria. Kini, foto semata dibuat untuk suka-suka, untuk seru2an dan narsis2an. Jangan salah, yg doyan foto narsis bukan cuma ABG loh, yg already old juga banyak. Biasanya sih foto kayak gini dibikin di photobox yg menjamur di mall2 (ngaku deh, pernah masuk photobox kan?) ato pake kamera hape; lebih simpel, gak ribet, bisa foto dimana aja kapan aja dan yg pasti gak pake bayar :-) Cuma, klo memanfaatkan photobox dan hape, gayanya terbatas. Kebanyakan gaya andalan photobox itu foto close up dgn pose sedikit miring dan lg senyum ato foto rame2 ma temen2 ato pacar. Setelah itu foto dicetak pake template macem2, bahkan mau foto kayak cover majalah pun bisa. Nah kalo foto hape sih biasanya tangannya gak kliatan, kan tangannya lg megangin hapenya :-) Foto2 kayak gini biasanya lalu ditaruh dompet, dipajang di kamar ato diupload ke facebook.

hasil jepretan photobox

jeprat-jepret pake hape - kapan pun dimana pun
Ada lagi foto narsis khusus yg bisa ditemui hanya saat kampanye. Itu tuh foto2 caleg yg berceceran di jalan2.



Foto Peace!!!

Sebenarnya bingung juga mendeskripsikan jenis foto satu ini, soalnya gak jelas maksudnya membentuk tangan dgn dua jari mengacung seperti kalo kita bilang angka dua itu apa. Herannya orang2 suka bilang "Peace!" dengan membentuk tangan sedemikian rupa. Lambang perdamaiankah? Entah, yg jelas semua orang suka dgn gaya foto satu ini. Gak yg tua, muda, laki, perempuan, rakyat jelata sampai seleb pernah ato bahkan sering berfoto dgn gaya andalan Peace! ini.



Foto gila-gilan

Gila? Mungkin itu kata2 yg pas buat orang2 yg suka bikin foto nan aneh bin gak karuan. Untuk seru2an, bikin sensasi, ato bukti eksistensi?



Entah apa maksud dan tujuan mreka bikin foto kayak gini, yg jelas ini foto yg tdk seharusnya dikonsumsi publik... (menurutku sih)

No comments:

Post a Comment